Rabu, 24 Februari 2010

Anda Perlu Tahu Tentang Penyakit Ini ATRESIA BILIER !!!!!!!

 Anda Perlu Tahu Tentang Penyakit  
Ini ATRESIA  BILIER !!!!!!!

   Saya Menulis Artikel ini Terinspirasi dari seorang bayi yang berusia 17 bulan yang bernama Bilqis.Pertama Jujur saya tidak tahu apa penyakit yang di derita Bilqis,walaupun saya selalu meliat berita tentang Bilqis di Tv mau pun Media Cetak ( Surat Kabar)saya belum paham Benar tentang penyakit Biqis. Setelah saya Membaca Di internet saya baru tahu apa penyakit yang di derita Bilqis yaitu  ATRESIA  BILIER yaitu penyakit dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. 

         Salah satu fungsi utama dari hati adalah memproduksi dan mensekresi empedu.
Sumbatan di saluran tertentu di sitem fungsi hati bila terjadi hambatan aliran empedu dan bahan-bahan yang harus diekskresi hati. Mekanisme Terjadinya Gangguan Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus. Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal. Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui.
GEJALA
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
- air kemih bayi berwarna gelap
- tinja berwarna pucat
- kulit berwarna kuning
- berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
- hati membesar.

Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
- gangguan pertumbuhan
- gatal-gatal
- rewel
- tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati).
   
Pengobatan Nya Dengan Cara

Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita. Untuk melompati atresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai. Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu. Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati.
Pasien hanya bisa menjalani prosedur kasai atau penyambungan usus ke hati. Prosedur kasai bisa membuat sebagian pasien berumur panjang. Namun, fungsi hati pada sebagian pasien lainnya semakin memburuk. Umumnya, pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah buruk, yakni saat bayi berusia lebih dari dua bulan. Selain itu, bila orangtua bayi berasal dari keluarga tidak mampu maka memperumit permaslahan karena tak bisa menyediakan uang yang cukup untuk biaya operasi dan cangkok hati. Penderita penyakit ginjal memiliki alternatif pengobatan dialisa, tetapi tidak demikian halnya dengan penderita penyakit hati yang berat. Jika hati sudah tidak berfungsi lagi, maka satu-satunya pilihan pengobatan adalah pencangkokkan hati.
Pencangkokan atau Transplantasi Hati
Pencangkokan (Transplantasi) adalah pemindahan sel, jaringan maupun organ hidup dari seseorang donor kepada orang lain atau resipien. Atau transplantasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya misalnya pencangkokan hati, dengan tujuan mengembalikan fungsi hati yang telah hilang.  Transplantasi bisa memberikan keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Transfusi darah merupakan jenis transplantasi yang paling sering dilakukan.
Angka keberhasilan transplantasi hati lebih rendah daripada transplantasi ginjal, tetapi 70-80% resipien bertahan hidup minimal selama 1 tahun. Mereka yang bertahan hidup kebanyakan adalah resipien yang hatinya telah mengalami kerusakan akibat sirosis bilier primer, hepatitis atau pemakaian obat yang merupakan racun bagi hati. Tansplantasi hati sebagai pengobatan untuk kanker hati jarang berhasil. Kanker biasanya kembali tumbuh pada hati yang dicangkokkan atau pada organ lainnya dan kurang dari 20% resipien yang bertahan hidup selama 1 tahun.  Yang mengejutkan adalah bahwa reaksi penolakan pada transplantasi hati tidak sehebat reaksi penolakan pada transplantasi organ lainnya (seperti ginjal dan jantung). Tetapi setelah pembedahan harus diberikan obat immunosupresan. Jika resipien mengalami pembesaran hati, mual, nyeri, demam, sakit kuning atau terdapat kelainan fungsi hati yang dapat diketahui dari hasil pemeriskaan darah, maka bisa dilakukan biposi jarum. Hasil biopsi akan membantu menentukan apakah hati yang dicangkokkan telah ditolak dan apakah dosis obat immunosupresan harus ditingkatkan.

         Hanya Itu saja yang  saya bisa beri tahu tentang ATRESIA BILIER, karna penyakit ini baru saya dengar dan harus masyarakat tahu tentang penyakit ini, bila ada saudara atau teman yang mengalami penyakit ini jadi kalian tahu bagai mana cara menolongnya, dan tahu apa yang harus kalian lakukan. Thx ya adik ku Bilqis qm Membuat aq terinspirasi Tentang tulisan Ini. Semoga Bilqis Cepat sembuh ya. Kami Mendoakan Kamu Sembuh. GBU.
 


Sumber : 
http://medicastore.com/penyakit/906/Atresia_Bilier.html
http://harianjoglosemar.com/berita/ancaman-serius-bagi-bayi-8995.html
http://www.wartamedika.com/2010/02/bilqis-atresia-bilier-berujung-sirosis.html
http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2010/02/07/atresia-bilier-waspadai-bila-kuning-bayi-baru-lahir-yang-berkepanjangan/
http://www.sinarharapan.co.id/cetak-sinar/berita/read/seluk-beluk-atresia-bilier/

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Atresia Bilier adalah suatu keadaan yang terjadi pada bayi yang baru lahir dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Penyebab atresia bilier ini tidak diketahui tetapi kondisi tersebut ditemukan pada 1 dari 15000 kelahiran. Atresia Bilier temukan jawab di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan untuk menemukan penyebab dan cara penangulangannya.

Posting Komentar