Selasa, 09 Maret 2010

Waspadai MSG Pada Makanan

Waspadai MSG  Pada Makanan

      Meski pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang yang melarang produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan, namun dalam kenyataannya beragam jenis makanan yang mengandung bagan-bahan berbahaya masih beredar di pasaran.

      Salah satu bahan penyedap makanan yang kerap kali dikonsumsi masyarakat adalah Monosodium Glutamate atau yang biasa disebut vetsin atau michin. Ternyata dibalik kenikmatan vetsin atau MSG ini, disinyalir berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama kesehatan anak-anak. Banyak ditemukan pada makanan ringan/snack. Dan biasanya juga snack shop kadang tidak menghiraukan apa yang mereka jual.

      MSG adalah garam natrium(sodium) dari asam glutamat (salah satu asam amino non-esensial penyusun protein). MSG dijual sebagai kristal halus berwarna putih, dan penampakannya mirip gula pasir atau garam dapur.

       Glutamate adalah asam amino (amino acid) yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya, keju, susu, daging, ikan, sayuran. Glutamate juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram Glutamate per hari yang didapat dari sumber protein alami.

      Monosodium Glutamate adalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu. Ketika MSG ditambahkan pada makanan, dia memberikan fungsi yang sama seperti Glutamate yaitu memberikan rasa sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri  dan air, sodium dan Glutamate.
         Secara sederhana MSG dibagi menjadi dua jenis, yakni alami dan buatan. MSG yang alami sehat untuk dikonsumsi. Sedangkan yang buatan, dan justru banyak beredar, sangat berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan.

       Jika dugunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif  terhadap tubuh.12 gram MSG per  hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.

        Sebelum tahun 60-an MSG digunakan golongan masyarakat baik ibu rumah tangga maupun restoran di Cina, Jepang, Kore, Thailand, Vietnam dan Myanmar. Takarannya pun sangat kecil sekali, yakni 1-2 kurek kuping (setara dengan 30-60 Mg) untuk setiap porsi makan ala Cina, mie atau bakso, pangsit. Makanan Tradisional dan lokal asli tidak menggunakan sama sekali, karena sudah terasa lezat dan gurih oleh ramuan bumbu rempah.

        Pada dasarnya MSG tidak dibutuhkan untuk jenis masakan Indonesia karena sudah banyak bahan-bahan yang membuat lezat pada makanan Indonesia, jika di tambah lagi MSG maka itu berarti berlebihan. Disamping itu, MSG berfungsi mengintensifkan rasa gurih dari produk daging dangingan utamanya.


         Jika pun diperlukan pengganti MSG biasanya adalah yeast extract (ekstrak khamir), atau moromi (hasil fermentasi kedele) atau bubuk kecap. Untuk itu, demi kesehatan tubuh kita terutama anak-anak, hindari penggunaan MSG yang  berlebihan dalam masakan dan makanan dan sebaliknya mengganti penyedap masakan anda dengan garam dan gula atau tidak memakainya sama sekali.

          Jadi hati-hatilah misalnya dalam mengkonsumsi snack, emang ada snack yang sehat?? Kalo snack biasanya kurang memperhatikan ini termasuk produsen, yang penting, laku! 






Diolah dari berbagai sumber
         

 
 
  

0 komentar:

Posting Komentar